London, United Kingdom, June 26, 2025 – Aligned with its efforts to enhance climate ambition, the Global Green Growth Institute (GGGI) facilitated the signing of a Bilateral Agreement under Article 6 of the Paris Agreement between the Norwegian Ministry of Climate and Environment (NMCE) and the Indonesian Ministry of Environment (MoE). The signing, held at London Climate Action Week 2025, marked a notable milestone in fostering international cooperation for carbon transactions aligned with Article 6 of the Paris Agreement, enabling the two countries to implement ambitious mitigation actions supported by carbon finance.

This cooperation builds on the framework of the Norwegian Global Emission Reduction (NOGER) Initiative, launched in 2024, which aims to contribute to emission reductions in host countries while helping Norway become climate neutral from 2030. Through NOGER, Norway is channeling carbon finance to support countries like Indonesia to access alternative financing sources to bridge the gap in climate mitigation efforts.

Central to this effort is the Norwegian Article 6 Climate Action Fund (NACA), officially launched in November 2024 at COP29 in Baku, Azerbaijan. Hosted under GGGI’s Carbon Transaction Facility (CTF), the NACA Fund committed up to USD 100 million into its portfolio to contribute to emission reductions and green growth in developing countries under the Article 6 of the Paris Agreement. This represents the largest single pledge to date dedicated to Article 6-aligned carbon trading. Under NACA, Norway has also signed agreements with Benin and Zambia, underscoring the impact of this cooperation model.

The signing of this Bilateral Agreement builds on the Memorandum of Understanding (MoU) signed by both countries in 2024, illustrating the countries’ continued progress and shared commitment to climate action.  This new agreement establishes a general framework for cooperation aimed at achieving Indonesia’s and Norway’s climate targets, with a focus on the sectors outlined in Indonesia’s Nationally Determined Contributions (NDCs).

“This is a good example of how international cooperation can deliver real emission cuts. This agreement with Indonesia is an important step in phasing out coal and reducing emissions, while also creating jobs and attracting investments,” says Minister of Climate and Environment Andreas Bjelland Eriksen.

Looking ahead, this Bilateral Agreement between Indonesia and Norway will serve as the foundation for negotiating the commercial contract for the purchase of Internationally Transferred Mitigation Outcomes (ITMOs) known as the Mitigation Outcome Purchase Agreement (MOPA). This collaboration underscores GGGI’s commitment to supporting its Member States and Partners in advancing green growth and global climate ambition.

About the Carbon Transaction Facility

The Carbon Transaction Facility (CTF) is GGGI’s solution to the challenges that face countries seeking to participate in cooperative approaches under Article 6, and to scaling up international carbon trading. The CTF, launched in October 2024, aims to accelerate global GHG emission reductions by catalyzing carbon trading under Article 6. The CTF structure has two main pillars: the Article 6 Readiness Facility on one side, and a number of multiple ITMO-purchasing carbon funds on the other. The Article 6 Readiness Facility is a multi-donor fund improving host country readiness through technical assistance and capacity building. The Carbon Funds, on the other hand, are a series of individual funds for initiating Article 6 carbon transactions and purchasing Article 6 carbon credits (ITMOs).

Media Contact

Carbon Pricing Department
info-carbonpricing@gggi.org

Indonesia dan Norwegia Menandatangani Perjanjian Bilateral di bawah Artikel 6 Perjanjian Paris untuk Mendorong Kerjasama Iklim, dengan Dukungan GGGI

London, Inggris, 26 Juni 2025 – Sesuai dengan upayanya untuk meningkatkan ambisi iklim, Global Green Growth Institute (GGGI) memfasilitasi penandatanganan Perjanjian Bilateral antara Kementerian Iklim dan Lingkungan Norwegia dan Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia (KLH) mengenai kerja sama berdasarkan Artikel 6 Perjanjian Paris. Penandatanganan yang dilakukan pada London Climate Action Week 2025 ini menandai tonggak penting dalam mendorong kerja sama internasional untuk transaksi karbon berdasarkan Artikel 6 Perjanjian Paris, karena hal ini akan memungkinkan kedua negara untuk melaksanakan tindakan mitigasi ambisius yang didukung oleh pembiayaan karbon.

Tonggak sejarah ini didasarkan pada kerangka kerja Inisiatif Pengurangan Emisi Global Norwegia (Norwegian Global Emission Reduction/NOGER), yang diluncurkan pada 2024, dengan tujuan berkontribusi pada pengurangan emisi di negara tuan rumah sambil membantu Norwegia menjadi netral karbon mulai 2030. Melalui inisiatif ini, Norwegia menyalurkan pembiayaan karbon untuk mendukung negara-negara seperti Indonesia dalam mengakses sumber pembiayaan alternatif guna menutup kesenjangan dalam upaya mitigasi iklim.

Inti dari upaya ini adalah Dana Aksi Iklim Norwegia Pasal 6 (Norwegian Article 6 Climate Action Fund/NACA), yang diluncurkan secara resmi pada November 2024 di COP29 di Baku, Azerbaijan. Di bawah Fasilitas Transaksi Karbon GGGI, Dana NACA berkomitmen hingga USD 100 juta untuk berkontribusi pada pengurangan emisi dan pertumbuhan hijau di negara-negara berkembang sesuai dengan Artikel 6 Perjanjian Paris. Ini mewakili komitmen tunggal terbesar hingga saat ini yang ditujukan untuk perdagangan karbon yang selaras dengan Artikel 6. Melalui NACA, Norwegia juga telah menandatangani perjanjian dengan Benin, dan Zambia, menyoroti dampak model kerjasama ini.

Penandatanganan Perjanjian Bilateral ini dibangun di atas Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh kedua negara pada tahun 2024, menggambarkan kemajuan berkelanjutan dan komitmen bersama kedua negara dalam aksi iklim. Perjanjian baru ini menetapkan kerangka kerja umum untuk kerjasama yang bertujuan mencapai target iklim Indonesia dan Norwegia, dengan fokus pada sektor-sektor yang tercantum dalam Kontribusi Nasional yang Ditentukan (Nationally Determined Contribution/NDC) Indonesia.

“Ini adalah contoh baik bagaimana kerjasama internasional dapat menghasilkan pengurangan emisi yang nyata. Perjanjian ini dengan Indonesia merupakan langkah penting dalam menghentikan penggunaan batu bara dan mengurangi emisi, sambil juga menciptakan lapangan kerja dan menarik investasi,” kata Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen.

Ke depannya, Perjanjian Bilateral antara Indonesia dan Norwegia ini akan menjadi landasan untuk negosiasi kontrak komersial pembelian hasil mitigasi yang ditransfer secara internasional (Internationally Transferred Mitigation Outcomes/ITMOs) yang dikenal sebagai Perjanjian Pembelian Hasil Mitigasi (Mitigation Outcome Purchase Agreement/MOPA). Kerjasama ini menegaskan komitmen GGGI dalam mendukung Negara Anggota dan Mitranya untuk mendorong pertumbuhan hijau dan ambisi iklim global.

Tentang Fasilitas Transaksi Karbon (Carbon Transaction Facility/CTF)

Fasilitas Transaksi Karbon (CTF) adalah solusi GGGI untuk tantangan yang dihadapi negara-negara yang ingin berpartisipasi dalam pendekatan kolaboratif berdasarkan Artikel 6 Perjanjian Paris, serta untuk memperluas perdagangan karbon internasional. CTF, yang diluncurkan pada Oktober 2024, bertujuan untuk mempercepat pengurangan emisi gas rumah kaca global dengan memfasilitasi perdagangan karbon berdasarkan Artikel 6. Struktur CTF memiliki dua pilar utama: Fasilitas Kesiapan Artikel 6 di satu sisi, dan sejumlah dana karbon yang membeli kredit karbon Artikel 6 (Internationally Transferred Mitigation Outcomes/ITMO) di sisi lain. Fasilitas Kesiapan Artikel 6 adalah dana multi-donor yang meningkatkan kesiapan negara tuan rumah melalui bantuan teknis dan pembangunan kapasitas. Dana Karbon, di sisi lain, adalah serangkaian dana individu untuk memulai transaksi karbon Artikel 6 dan membeli kredit karbon Pasal 6 (ITMO).

Kontak Media
Carbon Pricing Department
info-carbonpricing@gggi.org